Postingan

Kemaliq Ranget Situs Bersejarah Masyarakat Sasak

 KEMALIQ RANGET Penulis : Dewi Ratnatih Sasak adalah salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia tepatnya berada di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Seperti yang diketahui, sejak awal orang Sasak sudah memeluk agama Islam. Dengan kata lain, tidak pernah ada agama selain Islam. Jika ada yang tinggal di Lombok selain Islam, mereka adalah seorang pendatang. Bahkan menurut tokoh-tokoh budaya Sasak, orang Sasak sudah Islam bahkan sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. Dan kedatangan ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan penyempurnaan dari ajaran Islam sebelumnya. Di pulau Lombok dikenal adanya istilah "Kemaliq". Kemaliq adalah sebuah tempat yang sakral dan disakralkan oleh masyarakat yang biasanya diberi tanda berupa batu, mata air ataupun pohon besar. Kemaliq memiliki aura positif karena, tempat itu merupakan tempat para wali Allah dulunya bertafakkur. Kemaliq menjadi salah satu bukti bahwa orang Sasak adalah Islam.  Pulau Lombok memiliki sebuah tempat ya

Kemaliq Ranget Situs Bersejarah yang Hampir Dilupakan

 Menelusuri dari googlemap, ada sebuah lokasi yang sedikit membingungkan, yakni pura Ranget. Setahu saya, di tempat tersebut tidak ada masyarakat yang beragama selain Islam. Lalu mengapa ada bangunan pura di tempat itu. Akhirnya saya mencoba menelusuri lebih jauh dengan datang langsung ke lokasi, dan mewancarai Kepala Dusun Ranget, Bapak Septori Wirawan. Benar saja. Pak Kadus dengan tegas mengatakan bahwa warganya tidak ada yang beragama selain Islam. Persoalan pura Ranget menurutnya, merupakan konflik berkepanjangan antara masyarakat setempat sebagai pemilik dengan masyarakat pendatang yang mengaku memiliki sebidang tanah di seputaran kemaliq. “Masyarakat setempat dan para ahli waris tidak pernah menjual tanahnya, tapi anehnya mereka sudah memiliki sertifikat tanah. Anehnya lagi, tanah tersebut juga dimiliki oleh sebuah perusahaan air minum daerah.” Ungkap pak kadus dengan wajah muram. Kasus ini menjadi kian rumit dikarenakan banyaknya kepentingan yang masuk dan ikut terlibat di

AZRA

  Penulis: Dewi Ratnatih “ Assalamualaikum inak (panggilan ibuk untuk daerah di Lombok)” “ Wa’alaikumussalam nak” “ Gimana kabarnya inak?” “ Alhamdulillah baik nak, kamu sendiri gimana?” “ Alhamdulillah aku baik juga inak. Ah iya inak, besok aku ada kunjungan ke Narmada inak. Inak ngizinin nggak aku buat pergi?”  “ Iya pergi aja, selagi itu tugas kuliah. Tapi jangan buat macam-macam di tempat orang ya, jangan banyak tingkah ditempat orang” “Iya kalo itu pasti lah inak. Mmm kalo gitu aku tutup dulu telponnya ya inak, mau bahas soal besok sama teman-teman. Assalamualaikum” “ Ah iya, wa’alaikumussalam” Ooo iya, kenalin aku Lidwina Azra Ramdhani orang-orang biasanya memanggilku Wina atau bisa juga Azra. Aku mahasiswi semester 6 di salah satu universitas di Mataram. Orang-orang bilang kalo aku itu orangnya introvet, tapi aku rasa tidak. Mungkin karena aku orangnya tidak terlalu bisa buat bersosialisasi makanya orang bilang aku introvet. Aku juga termasuk manusia yang tidak terlalu suka den

Kemaliq Ranget

  Kemaliq Ranget Menelusuri dari googlemap, ada sebuah lokasi yang sedikit membingungkan, yakni pura Ranget. Setahu saya, di tempat tersebut tidak ada masyarakat yang beragama selain Islam. Lalu mengapa ada bangunan pura di tempat itu. Akhirnya saya mencoba menelusuri lebih jauh dengan datang langsung ke lokasi, dan mewancarai Kepala Dusun Ranget, Bapak Septori Wirawan.    Benar saja. Pak Kadus dengan tegas mengatakan bahwa warganya tidak ada yang beragama selain Islam. Persoalan pura Ranget menurutnya, merupakan konflik berkepanjangan antara masyarakat setempat sebagai pemilik dengan masyarakat pendatang yang mengaku memiliki sebidang tanah di seputaran kemaliq. “Masyarakat setempat dan para ahli waris tidak pernah menjual tanahnya, tapi anehnya mereka sudah memiliki sertifikat tanah. Anehnya lagi, tanah tersebut juga dimiliki oleh sebuah perusahaan air minum daerah.” Ungkap pak kadus dengan wajah muram.   Kasus ini menjadi kian rumit dikarenakan banyaknya kepentingan yang m