Kemaliq Ranget Situs Bersejarah Masyarakat Sasak

 KEMALIQ RANGET


Penulis : Dewi Ratnatih


Sasak adalah salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia tepatnya berada di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Seperti yang diketahui, sejak awal orang Sasak sudah memeluk agama Islam. Dengan kata lain, tidak pernah ada agama selain Islam. Jika ada yang tinggal di Lombok selain Islam, mereka adalah seorang pendatang. Bahkan menurut tokoh-tokoh budaya Sasak, orang Sasak sudah Islam bahkan sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. Dan kedatangan ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan penyempurnaan dari ajaran Islam sebelumnya.


Di pulau Lombok dikenal adanya istilah "Kemaliq". Kemaliq adalah sebuah tempat yang sakral dan disakralkan oleh masyarakat yang biasanya diberi tanda berupa batu, mata air ataupun pohon besar. Kemaliq memiliki aura positif karena, tempat itu merupakan tempat para wali Allah dulunya bertafakkur. Kemaliq menjadi salah satu bukti bahwa orang Sasak adalah Islam. 


Pulau Lombok memiliki sebuah tempat yang sakral/kemaliq yang disebut dengan "Kemaliq Ranget" yang berada di Dusun Ranget, Desa Suranadi, Kec. Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Kemaliq Ranget merupakan salah satu warisan dari para leluhur yang di mana menjadi bukti bahwa leluhur orang-orang Sasak adalah Islam. Yang menjadi tempat bertafakkurnya masyarakat Sasak Islam pada zaman dahulu. Kemaliq Ranget sudah ada sejak zaman Baloq Alisyah atau Baloq Dendeq. Karena dilihat dari peninggalannya yang berlokasi di tengah hutan sejak ratusan tahun lalu sudah mengenal budaya Islam.


Seiring berjalannya waktu, Kemaliq Ranget lebih dikenal dengan istilah Pura Ranget karena pura-pura yang ada di sekelilingnya. Hal ini menyebabkan Kemaliq Ranget di alih fungsikan oleh orang-orang Hindu dari tempat ibadah orang Islam menjadi tempat ibadah orang Hindu.


Namun, kepala dusun di sana ingin merebut kembali fungsi dari Kemaliq Ranget yang sebenarnya dan mengatakan kepada masyarakat sekitar bahwa Kemaliq Ranget itu adalah peninggalan leluhur Islam, bukan nenek moyang orang Hindu dengan cara melakukan barzanji dan zikir setiap hari Selasa. Terkadang masyarakat disana juga melakukan sholat di Kemaliq Ranget. 


Kemaliq Ranget perlu dilestarikan untuk menghargai warisan leluhur dan juga identitas dari budaya Sasak itu sendiri yaitu budaya Islam bukan Hindu. Dan perlu diketahui bahwa budaya adalah implementasi dari agama karena tidak ada budaya Sasak keluar dari garis agama. 


Dimanapun budaya itu berkembang, pasti ada unsur akidah di dalamnya. Sama halnya dengan Kemaliq Ranget itu sendiri, karena seperti yang kita ketahui bahwa Kemaliq Ranget merupakan prasasti masyarakat Sasak yang para pendirinya adalah para leluhur yang beragama Islam.

Komentar